Menko Airlangga, New Normal Kunci Utamanya dengan Tercapai Herd Immunity

- 8 Oktober 2021, 20:57 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. New Normal Kunci Utamanya dengan Tercapai Herd Immunity
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. New Normal Kunci Utamanya dengan Tercapai Herd Immunity /dok.foto/Seketariat Kabinet/

Portal Bojonegoro - Angka Reproduction Number (Rt) Indonesia sebesar 0,60, lebih rendah jika dibandingkan Rt global dan negara lain.

Capaian rendahnya Rt Indonesia menjadi usaha Pemerintah dalam menekan penanganan dari hulu hingga hilir guna mencapai herd immunity.

Herd immunity atau kekebalan kelompok merupakan target dan kunci utama semua pihak yang diupayakan pemerintah menuju new normal.

Baca Juga: Pemuda Mengaktifkan Digitaliasi Menghadapi Era New Normal

“Kalau kita bandingkan dengan negara lain, misalnya Singapura angkanya masih 1,44, Inggris 0,97, dunia 0,92, Amerika 0,9, India 0,86, Filipina 0,85, Malaysia 0,81. Jadi Indonesia adalah salah satu yang terbaik dalam penanganan Covid-19,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua KPC-PEN.

Menko Airlangga menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya dalam seminar sekolah Sespimti Polri dan Sespimmen Polri T.A 2021 yang berlangsung secara virtual, Rabu , 06 Oktober 2021 kemarin.

Tema yang dibawakan Airlangga yaitu “Strategi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Guna Mendukung Pembangunan Nasional Pasca Pandemi Covid-19”.

Baca Juga: UMKM Perempuan Bersaing Memajukan Digitalisasi Ekonomi Menuju New Normal

Lebih lanjut dalam paparannya Menko Airlangga menyampaikan, “Kalau kita lihat, pertumbuhan ekonomi ini berbanding terbalik dengan kasus Covid-19. Pada kuartal kedua, disaat kasus Covid-19 di bawah 100.000, maka pertumbuhan ekonomi bisa melonjak ke angka 7,07%. Namun disaat varian Delta masuk, kasus naik ke sekitar 573 ribu, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan menurun di sekitar 3,5 sampai 4%. Selanjutnya di kuartal keempat ini diharapkan bisa tumbuh sekitar 5%, karena kita lihat beberapa indikator sudah jauh membaik dan kasus Covid-19 sudah lebih landai.”

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Kementerian Perekonomian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x