Daging Sapi Yang Terjangkit PMK Apakah Bisa Dikonsumsi? Berikut Penjelasan dari Pakar Kesehatan

- 25 Juni 2022, 11:08 WIB
Penanganan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi.*
Penanganan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi.* / ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa

PORTAL BOJONEGORO - Belakangan ini, masyarakat Indonesia di hebohkan dengan penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi.

Menjelang hari raya Idul Adha yang tidak lama lagi, masyarakat pun kerap membahas tentang penyakit PMK pada hewan sapi yang tengah viral  itu.

Pasalnya bukan hanya kekhawatiran untuk para peternak akan kesehatan sapinya, tapi juga kekhawatiran para konsumen yang hendak mengonsumsi daging sapi.

Baca Juga: Berikut Penyebab Sakit Pundak Serta Cara Mengatasinya

Wabah PMK ini marak terjadi pada sapi menjelang Hari Raya Idul Adha yang memang disertai dengan kurban yang lazimnya di Indonesia menggunakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Dengan maraknya PMK pada sapi, kekhawatiran masyarakat akan kesehatan dan keamanan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit PMK tentu menjadi pertanyaan.

Dilansir dari KabarTegal-PikiranRakyat, Apakah Daging Hewan yang Terjangkit PMK Aman Dikonsumsi? Begini Pendapat Pakar Kesehatan.

Dengan adanya banyak pertanyaan dari masyarakat apakah daging sapi yang terjangkit PMK aman dikonsumsi atau tidak, Pakar kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan dari Universitas Airlangga pun memberikan penjelasanya.

Prof Mustofa Helmi menerangkan daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi dengan syarat daging sapi sudah melalui proses pelayuan sebelum dikonsumsi.

"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan PH dari daging," ujarnya Prof Mustofa Helmi.

Baca Juga: Berikut Cara Alami Mengatasi Sakit Pinggang Karena Menstruasi oleh dr. Zaidul Akbar

Diketahui, dalam proses pelayuan tersebut akan terjadi enziminasi secara otomatis yang dapat menurunkan kontaminasi dari virus PMK pada daging sapi sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," Tambah Prof Mustofa.

Prof Mustofa pun menjelaskan bahwa PMK sifatnya sangat menular untuk sesama hewan, bahkan tingkat penularan ke sesama hewan mencapai 100 persen.

Namun penularan PMK pada manusia kemungkinannya sangat rendah, karena PMK tergolong virus nonzoonosis.

"Adanya virus PMK disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae. Adapun ciri-cirinya adalah melepuh pada mulut sapi, kemudian juga teracak kakinya sapi," jelasnya.

Menurut Prof. Mustofa ada dua cara yang bisa dilakukan guna mengantisipasi penyebaran PMK pada sapi.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Buah Pala Ternyata Memiliki Segudang Manfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Menyehatkan Otak

Pertama, membuat vaksin dari isolat lokal dan yang kedua menggunakan desinfektan terhadap sapi yang terlanjur terjangkit PMK.

"Selanjutnya, bagi hewan yang terjangkit harus dikarantina agar tidak menyebarkan virus ke hewan ternak lainnya. Dengan begitu penyebaran bisa terkontrol," Ungkapnya.***

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini