Warteg dikelola secara bergiliran, di mana
penjaga warteg masih dalam satu keluarga dalam satu ikatan famili. Biasanya dalam setiap tiga bulan atau empat bulan, saling bergantian menjaga warteg.
Ketika tidak mendapat gilran menjaga, akan kembali ke kampung halaman, seringnya bertani atau mengerjakan sesuatu yang lain.
Baca Juga: Tiga Aroma Sedap Sajian Nusantara, Rekomended
Bentuk warteg seringnya terdiri dari dua pintu yang mengapit jendela kaca besar. Ada juga menyewa ruko yang terbuka dan ada papan penutup di depannya.***
Artikel Rekomendasi