Pesawat cargo Smart Air Alami Kecelakaan di Puncak Papua, Pilot Meninggal

27 Oktober 2021, 08:10 WIB
Insiden pesawat kargo Smart Air jatuh di Bandara Aminggaru Ilaga Papua menyebabkan pilot meninggal dunia. /Instagram @papua_talk

Portal Bojonegoro – Kecelakaan pesawat kembali terjadi di Papua, kali ini Pesawat Cargo milik Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN, Senin, 25 Oktober 2021 pagi, sekitar pukul 07.20 WIT,mengalami kecelakaan di Bandara Aminggu Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Sementara itu, Pilot pesawat tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Kapolres Puncak Kompol Nyoman Puniasaat dihubungi Antara, dari Jayapura membenarkan adanya insiden yang menyebabkan pilot pesawat tersebut meninggal dunia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berharap Harga Tes PCR Murah dengan Kualitas Baik

Pilot pesawat nahas tersebut, yakni Kuntardi meninggal setelah sempat dievakuasi ke Puskesmas Ilaga, sedangkan co-pilot Egie kondisinya sadar, namun masih dirawat di Puskesmas setempat.

Pesawat nahas itu hanya membawa Cargo dari Timika, kata Kompol Punia.

Kepala Bandara Aminggaru Ilaga Herman Sujito yang dihubungi terpisah mengaku kecelakaan tersebut diduga akibat kabut yang memang pagi tadi terlihat menyelimuti bandara.

"Karena insiden tersebut, saat ini operasional bandara ditutup sementara karena masih dilakukan pembersihan," kata Herman Sujito.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, 3.440 TKI Asal Sampang Madura Pulang Kampung

Sementara itu Jenazah Rahayu Kuntardi, pilot pesawat Cargo Smart Air yang meninggal sesaat setelah pesawat yang dikemudikannya mengalami kecelakaan di bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Senin 25 Oktober 2021, dievakuasi ke Jakarta melalui Timika.

Kepala Bandara Aminggaru Ilaga Herman Sujito kepada Antara, Senin 25 Oktober mengatakan jenazah pilot Smart Air yang meninggal di puskemas Ilaga itu sudah dievakuasi ke Timika dan selanjutnya ke Jakarta.

Selain itu co pilot Eggie yang mengalami luka juga sudah dievakuasi dari Ilaga.

Evakuasi menggunakan dua pesawat yakni milik Smart Air dan Rimbun Air yang mendarat terlebih dahulu sebelum pesawat naas itu mendarat dan mengalami musibah, jelas Herman Sujito.

Baca Juga: Simulasi Bencana Erupsi Gunung Anak Krakatau di Gelar TNI AL Koarmada I

Dikatakannya sebelum insiden kecelakaan yang dialami pesawat dengan nomor penerbangan PK-SNN itu, membawa logistik dari Timika, dua pesawat yakni Smart Air dan Rimbun Air sudah mendarat terlebih dahulu.

Namun saat pesawat naas itu hendak mendarat, nampak kabut nampak menyelimuti sekitar kawasan Bandara Aminggaru, Ilaga, jelas Sujito.

Ia mengatakan saat ini operasional bandara sudah kembali pulih setelah dilakukan pembersihan di sekitar landasan.

"Operasional bandara Aminggaru, Ilaga sudah kembali normal," tambah Herman Sujito.***

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler