Menikmati Wisata Sejarah Kabupaten Jember Sambil Berkeliling Kota

- 26 Oktober 2021, 07:26 WIB
Wisata sejarah Masjid Jami’ Al-Baitul Amien. Menikmati Wisata Sejarah Kabupaten Jember Sambil Berkeliling.
Wisata sejarah Masjid Jami’ Al-Baitul Amien. Menikmati Wisata Sejarah Kabupaten Jember Sambil Berkeliling. /Instagram.com/@wafipyw

Portal Bojonegoro - Kabupaten Jember terletak di Provinsi Jawa Timur, keberadaanya sangat strategis secara geografis dengan berbagai macam sumber daya alam yang potensial.

Kabupaten Jember banyak menyimpan peristiwa sejarah yang menarik untuk digali dan sebagai bahan kajian.

Di beberapa sudut kawasan kota Jember terdapat bangunan bersejarah yang tidak semua warga kabupaten setempat mengetahuinya.

Baca Juga: 52 Kereta Api Beroperasi di Jawa Timur Pasca Penurunan Level PPKM

Hal tersebut mendorong pihak pencetus Angkutan Wisata Jember dari Tamasya Bus Kota (TBK) Hasti Utami yang didukung oleh Dinas Perhubungan Jember menawarkan paket wisata City Tour untuk mengenalkan bangunan bersejarah di kawasan kota.

Menjelajah kawasan kota Jember untuk mengenal beberapa bangunan bersejarah, menjadi salah satu alternatif wisata edukasi yang bisa dinikmati masyarakat.

Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19 selama pandemi.

City Tour yang dikemas secara asyik selama tiga jam, sambil menggunakan angkutan lin klinting kuning atau bus wisata edukasi milik Dinas Perhubungan Jember.

Baca Juga: 10 Wisata Pantai di Jawa Timur yang Ter- di Bahasakan

Berkeliling diawali dengan mengunjungi Gereja Katholik Paroki Santo Yusup yang berada di Jalan Kartini yang dibangun tahun 1927, dimana bangunan itu merupakan salah satu jejak heritage di Jember.

Guide City Tour yang juga pengelola TBK Hasti Utami mengatakan rute wisata heritage diawali di Gereja Paroki Santo Yusup, kemudian di Masjid Jami' Baitul Amin yang lama dan baru, dilanjutkan ke Menara air Pasar Tanjung.

Setelah itu rute berlanjut ke kompleks toko pecinan di Jalan Sultan Agung, bangunan sejarah awal perkebunan di Jember di Kantor PTPN XII, masjid Roudhlotul Muchlisin, dan berakhir di kafe Rollas.

Baca Juga: Kenali Jawa Timur, 9 Kota dengan 29 Kabupaten dan Memiliki 5 Kota Terkaya

Saat berada di gereja, wisatawan juga diberi buklet tentang Gereja Paroki Santo Yusup, kemudian salah satu pastor Romo Robertus Andi Priyambada O Charm, menjelaskan perihal struktur gereja paroki dan beberapa ornamen yang ada di dalam gereja tersebut, sehingga wisatawan mengetahui secara detail tentang gereja Katholik tersebut.

Setelah dari gereja, rombongan wisatawan City Tour diajak ke Masjid Jami' Al Baitul Amien yang lama dan baru yang merupakan masjid tertua di Jember karena masjid Jami' lama dibangun sejak zaman kolonial Belanda dan terdapat jam matahari yang menggunakan patokan sinar matahari untuk menentukan waktu shalat.

Hasti menjelaskan bahwa zaman dahulu masih belum ada jam, sehingga pengurus masjid menggunakan jam matahari dengan melihat bayangan dari batang besi yang digunakan sebagai patokan untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu saat itu.

Baca Juga: Desa Karanganyar Magelang Masuk Dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia

Tidak jauh dari jam matahari itu, ada tugu titik 0 (nol) Jember yang berada di luar pagar Masjid Jami' lama yang menandakan bahwa titik tersebut merupakan titik nolnya Jember.

Dari Masjid Lama menuju masjid Jami' Al Baitul Amien baru melewati jembatan penyeberangan yang memang menghubungkan dua masjid tersebut.

Bangunan masjid itu tergolong unik dan ikonik karena kubahnya berwarna hijau mirip atap Gedung DPR RI di Senayan Jakarta.

Baca Juga: Desa Wisata Tinalah DIY, Optimalkan Potensi Wisata Alam dan Budaya

Kubah bundar itu menggambarkan meluasnya kebutuhan seluruh umat manusia tanpa dibatasi dengan sudut-sudut tertentu yang akhirnya diaplikasikan pada bentuk kubah masjid yang berjumlah tujuh dan memiliki 17 tiang penyangga memiliki filosofi tertentu.

Dari masjid Al Baitul Amien, wisatawan mengunjungi bangunan bersejarah lainnya di Menara air Pasar Tanjung yang menjadi ikon bersejarah di Kabupaten Jember.

Hasti mengatakan Pasar Tanjung itu memiliki nilai sejarah karena gema Proklamasi di Jember pertama kali diperdengarkan dari Radio RRI yang berada di Kantor Mantri Pasar.

Halaman:

Editor: M. Irzal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x