Edukasi Pencegahan Pelecehan dengan Pertahanan Diri

- 7 Juli 2022, 08:08 WIB
ilustrasi. Pelecehan seksual
ilustrasi. Pelecehan seksual /

PORTAL BOJONEGORO - Kasus pelecehan masih terus terjadi meski RUUPKS telah disahkan.

Saat ini pelecehan seksual tak hanya terjadi dilingkungan rumah. Bahkan sejak awal tahun 2022 pelecehan ini banyak terjadi dilingkungan pendidikan dan di ruang publik.

Psikolog Lia Sutisna Latif M.Psi menyebut perlu adanya edukasi pertahanan diri dari orang asing untuk anak, remaja dan dewasa demi mencegah pelecehan di ruang publik.

Baca Juga: Siapkan Bibit Atlet, Pemkab Bojonegoro Matangkan Data Calon Penerima Kartu Pembinaan Olahraga Berkelanjutan

 "Penting untuk mengedukasi masyarakat dan berbagai kalangan, sehingga mereka tau 'oh ini yang harus aku lakukan'. Karena boleh saja kita memiliki pertahanan diri dari orang asing itu harus dan sangat perlu," ucap Lia saat dihubungi ANTARA lewat sambungan telepon di Jakarta yang dilansir oleh Portal Bojonegoro.

Edukasi yang dimaksud Lia Misalnya mengajari anak untuk tetap bersama orang tua ketika berada di fasilitas umum.

Kemudian, tidak mudah menerima tawaran makanan dan minuman dari orang yang tidak dikenal.

Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Gelar Pembinaan Peternak Guna Tingkatkan Populasi Sapi di Tengah Wabah PMK

Atau misalnya bertemu dengan orang yang berpura- pura berkenalan.

Lebih lanjut dosen psikologi forensik di PTIK itu mengatakan dari sejumlah kasus dan penelitian yang dia pelajari, terdapat tiga tipe pelaku pelecehan seksual.

• Yang pertama adalah latar belakang kepribadian si pelaku, pola perilaku atau kebiasaan dan karakter demografis seperti tempat terbuka yang banyak orang atau tempat terbuka yang sepi.
• Selain itu juga ada tipikal organized yaitu orang yang merasa mempunyai kedudukan atau sehingga memanfaatkan korban yang terlihat ‘lemah’.
• Ada juga tipikal pelaku impulsive dan berani ambil risiko misalnya di angkutan umum. Dan yang terakhir oportunistik yaitu tipikal yang memanfaatkan keadaan seperti ruang publik yang sepi.

Baca Juga: Yang Doyan Lalapan, Simak Manfaat Daun Kemangi Untuk Kesehatan

Banyaknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik membuat masyarakat sekitar harus turut bertanggung jawab dalam menangani kejadian tersebut.

Misalnya, mengambil tindakan jika melihat ada orang yang mendapat pelecehan dengan cara menyelamatkan korban dan menangkap pelaku.

Bahaya dari tindakan pelecehan, yang paling parah adalah dampak psikologis. Misalnya rasa malu, merasa bersalah karena mengizinkan pelaku melakukan itu tanpa dia sadari, takut bertemu orang dewasa, bermimpi buruk, hingga frustasi.

Baca Juga: Berperan Sebagai Musuh Thor, Christian Bale Pernah Jadi Batman, Simak 5 Film Terbaiknya

Humas APSIFOR itu juga mengatakan peran orangtua sangat penting untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak.

Penelitian mengatakan salah satu terjadinya pelecehan seksual yaitu orangtua kurang atensi atau awareness terhadap keberadaan anak di tempat umum.

Pendidikan seksual juga boleh (diajarkan) sejak dini. Tidak melulu itu pengenalan reproduksi. Misalnya mengajari jenis kelamin, perbedaan bentuk badan laki- laki dan perempuan, badan yang bisa di sentuh orang lain, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Berperan Sebagai Musuh Thor, Christian Bale Pernah Jadi Batman, Simak 5 Film Terbaiknya

Lia mengatakan tidak banyak korban yang bisa langsung speak up jika mengalami tindakan pelecehan, terutama perempuan.

Sebab, banyak pertimbangan yang dihadapi salah satunya korban butuh waktu menenangkan diri,  dan takut terhadap penilaian masyarakat, sehingga dukungan keluarga sangat penting pada fase ini.

Data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPPA) Kementerian PPPA menunjukkan, pelecehan seksual tidak hanya dialami oleh perempuan.

Periode 1 Januari sampai Juli 2022 terdapat 10.569 korban perempuan dan 1.769 korban laki-laki dari total 11.400 kasus, dan korban terhadap anak sebesar 56,2 persen dari total kasus.

Yuk, Sama- sama kita bangun pertahanan diri untuk mencegah pelecehan seksual.*

Editor: Ainur Rofik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini